Tanggal 1 Juni 2011 (beberapa
minggu lalu J),
sekitar jam 12 siang di rumah Nona J.
I’m officially unavailable.
I’m officially with Monki
How comes?
Yeah. Setelah
ditolak sedemikian rupa, gue masih dekat sama Monki, walau aneh juga rasanya.
Sebelum tanggal keramat diatas, gue masih fb an sama dia tapi nggak pakai
kata-kata romantis.. Gue sih makin sering SMS dia walau dibalas ala kadar.
Bener-bener gue berasa biasa aja. Gue sempat meragukan analisis Miss G kalau
gue terserang sindrom jatuh tindja. Maybe kata Bang Rhoma gue ini cuma
penasaran doang. Akhirnya gue lebih percaya yang terakhir.
Tapi kenapa gue masih berasa cemburu ya
kalau dia adu komen sama cewek lain?
Pasti
ada yang salah sama perasaan gue.
Dan
gue kebawa arus para ABG labil dengan menemukan diri kalau gue terserang virus
G-A-L-A-U. dan itu tertuang jelas dalam status-status facebook gue. Dan sialnya
dia baca. Dan sialnya dia menanggapi.
Setelahnya
dia SMS dengan menekan gue, apakah gue yakin mau menyerah padahal dia masih
membuka peluang, akhirnya kita sepakat rujakan di rumah Nona J. Nona J adalah
temen SMP gue, dan sahabat mantan gue, parahnya dia juga dekat sama Monki
Hidup
gue norak!
(Gue sempet dinasehatin Nona J akibat
kedekatan gue sama Monki itu membuat mantan gue sebal. Gue ngasih pengertian ke
Nona J kalau itu bukan sepenuhnya salah gue. Kita udah putus lama walau masih
ngganjal. Dia sudah punya pacar, dan Monki sama gue cuma teman. Kenapa dia
harus sebal akan hal itu?)
Akhirnya
acara rujakan terancam gagal karena Nona J dan Monki mengundang mantan gue
juga. Gue kesel sih tapi gak ada hak. Gue mending gak dapat kepastian dari Monki
deh soalnya gue belom siap ketemu mantan. Eh, ganti Monki yang marah.
Yeah,
daripada nambah musuh, gue tabahin perasaan gue. Gue siap mental kalau misalnya
ada rencana tersembunyi dari mereka. Saat itu gue bener-bener judek.
Tapi
pas acara, ternyata mantan gue nggak datang. Gue pengen nyium tanah penuh
syukur :D Tapi tetep… gue belom siap ketemu yang satunya.
Tanggal
1 Juni 2011. Rujakan resmi bertiga. Ini bener-bener rujakan teraneh menurut
gue.Sepi. Jadi gue memojokan diri sambil maen hape. Dia dan Nona J liat film di
laptop.
Kadang
gue nyuri-nyuri pandang. Menganalisis. Gue gak nemu kelebihan fisik apapun. Dia
bukan tipe gue. Bahkan dia nggak mirip sama Mike Shinoda -____-“ Lalu, kenapa
pas ketemu gue salting, berdebar-debar riang, galau, dan ada kembang api di
dada gue?? (berasa Fireworks nya Mbak Katy Perry)
Entah
inisiatif darimana, akhirnya kita maen kartu remi. Yang kalah dibedakin. Saat
itu suasana jadi mencair. Tapi tetep ada benteng tak terlihat.
“Sebentar,
gue kebelakang.”
Nona J
berdiri sambil senyum-senyum iblis. Gue curiga tapi cuek. Karena gue nggak tahu
musti gimana, gue maen mp3 di laptop saja.
“Matiin
lagunya.”
Tiba-tiba
dia nyuruh layaknya juragan dan gebleknya gue nurut. Akhirnya dia mulai nanya.
“Kalau
kita jadian, lo mau gimana selanjutnya?” tanyanya.
Bengong
dengan suksesnya. Anjrit. Gue belom siap Komandaaaaan :@
“Eh?
Ehm.. yo biasa-biasa aja kayak biasanya. Tapi kita punya status jelas. Intinya
kita resmi bersama tapi prakteknya biasa saja” jawab gue asal. Gue butuh
konsultan deh untuk ngasih jawaban.Dia diam, senyum aneh yang bikin merinding.
Lalu dia nyusul Nona J kebelakang. Alamak… apa pula maksud pertanyaannya tadi?
Yah
sudahlah, walau tetep ditolak nggak sepatutnya gue merana. Gue cewek (akhirnya
sadar) dan hello… kita adalah mahkluk yang dicari, bukan mencari. Jadi kalau
gue nembak Monki, gue anggap kekhilafan yang NGGAK BAKAL gue ulangi lagi.
“aku bukan pengemis cintaaaaa…..” (
Well, tiba-tiba kepikiran lagunya Johny Iskandar)
Monki kembali, dan lantas
mengajak ngobrol lebih serius lagi diluar (please deh, yang tadi itu udah uji
nyali, eeeh lah kok tambah dibuat serem lagi???)
Dan dia mulai talk about us, especially
about me.
Dimulai gue
harus ngerubah penampilan dan ngurusin badan
Asli dari situ
gue berasa dunia tiba-tiba hening. What?
Lalu
bla..bla..bla..bla…. semua masuk lewat kuping kanan keluar lewat CO2. Gue nggak
mau denger kata-katanya. Anggep ya, ya,ya..oke..oke.. yang jelas gue sebel.
Lalu dia nerima gue. Lewat SMS.
Gue meringis
dalem hati.
Gue sukses
dapetin Monki , my happy ending.
Wait, happy
end?
No comments:
Post a Comment