Monday, August 6, 2012

Penghuni lain itu namanya "Cak Sueb"


Pernah gak denger slentingan kalo di tiap kost an pasti ada 'penunggu'nya? Gue sih udah denger kabar burung (jaman sms kok masih pake burung) kalo kost gue dulu sebelum pindah yang sekarang itu spooky banget. Tapi berhubung gue orangnya bebal ,kayaknya gue gak peduli gitu. Tapi sering merinding juga. Ternyata kedinginan.

Emang pernah kok ngerasa merinding doang. Tapi suatu malam gue baru menyadari kenyataan kalo kost gue gak cuma ada manusia.Untung aja,gue gak liat (naudzubillah..) , tapi lewat penerawangan temen kakak kost yg emang pinter liat gituan (Bukan liat gituan yang ada adegan 21 tahun keatas ya? CAMKAN ITU -___-“) Dia bisa ngeliat para penghuni ajaib itu.  Benar-benar keahlian hebat yang tidak akan pernah mau gue miliki deh. Sampai kapanpun.

Ditambah malem itu sumpah angker abis. Kronologisnya sih gue , Mbak Ria, Mbak Pewee lagi bergosip dan bercurhat di kamar gue. Tiba-tiba Mbak Esti gruduk-gruduk masuk kamar dengan muka pucat pasi dingin.



Mbak Pewee   :  Ngapain Es?                                        

Mbak Esti        : Aku nggak mau balik kamar!*Mbak Esti + Mbak Pewee satu kamar*

Mbak Pewee   : Hah? Kenapa? Ada tikus tah? (Yah namanya juga kost2 sederhana   

   tengah kota. Apalagi yang eksis selain tikus?)

Mbak Esti        : Pokoknya hari ini nggak mau! Dek aku tidur sini! (menatap gue dengan 

                          muka memelas tapi nada memerintah tak boleh ditolak)

Gue                 : (Pasrah) Oke kakak…

Mbak Pewee   : (diem bingung.tapi kemudian dengan efek dramatis,telunjuknya  diarahkan ke atas) AHA! Kamu liat cak Sueb yaaaa??

Gue                 : (kaget) HA??ADA COWOK DI KAMAR?MANAH? HAJAR  

   RAME2!GALON GUE SIAP.SAPA BAWA PISAU?SAPAAA??

Mbak Ria        : (yang tumben sedari tadi nggak heboh kayak biasanya, memegang  pundak gue menenangkan) Nggak usah Dek, yang ini bukan manusia. Udah ah, kalian nggak usah nakut-nakutin gituuu~

Mbak Esti        : Sumpah, tengkukku tadi ditiup-tiup. Hiiii/…

Gue                 : Emang Cak Sueb sapa?? Kok pada takut?

Mbak Pewee   : Penunggu kost disini

Gue                             : Pak Ri, kan? (yang ini manusia asli. Kalo siang sukanya ngepel teras)

Mbak Pewee   : bukan.yg ni nggak kasat mata. Hobinya nangkring diatas lemari.

Dan setelahnya cerita tentang mahkluk lain ini bergulir lancar layaknya bola salju. Cak Sueb, adalah salah satu hantu, jin atau apalah itu selain manusia yang menempati kost lama gue yang berjenis kelamin laki-laki (menurut penglihatan temennya Mbak Esti punya indera ke enam ketujuh kedelapan). Kalau iseng aja dia tiba-tiba bikin keributan kayak ngelempar barang terutama panci kesayangan Mbak Pewee. Tidak ada yang jelas bisa menggambarkan sosok ini, Cuma dia rambut gondrong gimbal tinggi besar dan hitam ( penggambaran umum sih, Cuma gimbalnya itu yang jarang denger. Maybe sudah kena pengaruh Rastafarian ya?) dan Hell, tubuh gigantic gitu kok hobi nangkring diatas lemari?

Kata Mbak-mbak, Cak Sueb ini masih bisa dibilang friendly lah. Ada satu kamar deket tipi yang selalu kosong jarang ditempati (kalaupun ditempati, nggak pernah bertahan lama) yang merupakan wilayah sesosok lain. Yang ini cewek. Jarang amat sangat bahkan hampir tidak pernah menampakan diri. Sekalinya menampakan diri selalu berada di atas langit-langit kamar tersebut atau jalan-jalan di ruang kumpul dan tangga. Mbak Esti , Mbak Pewee, dan Mbak Ria pernah tidur dikamar itu nemenin anak yang sebelumnya nempatin kamar itu sebelum pindah entah kemana. Pengakuan mereka sama, selalu bangun tepat pukul setengah satu malam dan merasa badan mereka seperti diikat di kasur serta sesak nafas. Kata mereka seperti tindihan. Tapi tindihan kan bisa dijelasin secara medis dan bukan fenomena gaib macam ditidurin hantu. Tapi yang nggak masuk akal kok yang mengalami bisa mereka bertiga semua?

Bahkan kata temennya Mbak Esti yang bisa ngeliat itu “Jangan sampe ganggu yang ini. Cak Sueb mungkin toleran sama kalian. Tapi Mbak Kunti (nama yang disematkan kepadanya) nggak bisa”

            Dan Mbak Eri (penghuni kost kamar samping anak jurusan Tekhnik Elektro. Penyelamat saat TV atau kipas anak2 rusak) katanya pernah menangkap bayangan sosok cewek itu, dan gue lupa ceritanya gimana, tapi yang jelas itu cewek menampakan diri. Di cermin atau di mana gitu. Ciri-cirinya sih umum ; rambut panjang dan pake gaun. Kadang Mbak Esti juga mergokin lampu antik diruang kumpul2 itu bergoyang. Bukan sejenis goyangan diterpa angin atau goyang Karawang (?) tapi goyangan cepat seperti digerakan sesuatu.

            Lalu selanjutnya setelah cerita seram itu akhirnya kita sepakat ke kamar mandi ditemenin secara bergantian.Mbak Esti akhirnya jadi  tidur di kamar gue sedangkan Mbak Pewee memutuskan untuk mengasah nyali tidur sendirian di kamarnya yang ada Cak Sueb. Pertama sih gue bisa tidur tapi kemudian hampir tengah malam dan suasana sepi gue tiba-tiba terbangun karena haus. Tiba-tiba di jendela pemisah antara kamar gue dan kamar Mbak Pewee gue menangkap sosok berjalan. Oke, nggak jelas emang soalnya itu jendela kacanya buram. Tapi gue nggak mau mikir macam-macam selain pikiran kalo itu adalah sosok Mbak Pewee yang kebetulan terbangun karena haus juga atau apapun itu. Gue memutuskan tidur lagi, dan entah kenapa, tidur gue nyenyak -_____-“

Gue bukannya nggak percaya ya, gue percaya aja kok kita ini tinggal nggak sendirian. Tapi karena gue ini sejatinya penakut makanya gue nggak mau mikir ada ‘itu’ didekat kita. Bukannya kenapa-kenapa, tapi nakutin kan pas kita percaya kita sendirian tiba-tiba ada yang iseng nampakin diri? Anggap aja kalau ada manusia tak dikenal (hidup, padat, berbentuk, bernafas) iseng banget menampakan diri di tempat pribadi kita seperti kamar. Sensasi kagetnya sama kan? Nah… apalagi kalo yang nampakin diri nggak jelas bentuknya.

Tapi satu hal yang gue simpan dari kakak-kakak senior ini, gue kadang kalau sendirian sering mencium aroma pandan+kenanga+melati. Itu adalah aroma khas pengantin Jawa. Well, tapi seperti biasa, gue nggak mau berpikir aneh-aneh. Anggap saja memang ada kondangan di manapun itu yang aromanya sampai nyasar ke tempat gue. That’s it.

No comments:

Post a Comment